Ini kisah tentang seorang anak yang ditumbalkan oleh ayahnya sendiri karena pesugihan Kumanthong.
Joko, niat awal hendak dihipnoterapi ialah hendak mengetahui mengapa ia sering merasa linglung, seperti ada yang hendak menarik jiwanya keluar. Dalam keseharian Joko sering berkonfrontasi dengan Ibunya. Ada sisi yang dia mau meninggalkan Ibunya namun ia merasa tidak bisa meninggalkan Ibunya, karena ia anak lelaki Sulung dan ia menyayangi Ibunya. Semenjak Ibanya bercerai dengan ayahnya, Joko dan Adik Perempuannya, memutuskan untuk ikut Ibunya.
Dalam proses Hipnoterapi, muncul introject yang menyebut dirinya Kumanthong. Ada 9 Kumanthong yang dipelihara ayahnya, yang hendak mengambil jiwa klien, namun gagal. Istilah si Kumanthong bukan mengambil jiwa tetapi "makan energi kehidupan". Dari 9 Kumanthong, hanya 3 yang terkoneksi karena begitu tahu mau diHipnoterapi, yang 6 Kiumanthong kabur dan ditangkap oleh wanita cantik berkebaya hijau untuk dibawa ke pantai selatan. Yang tiga lagi tidak kabur karena telah "Menyatu" dengan klien dan tinggal di bagian tulang belakang klien. Para Kumanthong inilah yang menyebabkan klien sering merasa linglung, jiwa serasa ada yang menarik dan berkonfrontasi terus dengan Ibunya. Para Kumanthong ini ketika masuk ke tubuh klien didampingi oleh seorang Kuntil anak. Namun si Kunti dihalau oleh roh yang sosoknya berwujud manusia kadal dan naga perak yang ditugaskan melindungi klien dari Kunti dan Kumanthong. Ada 9 jumlahnya. Sosok manusia kadal dan naga ini mengaku sebagai "alien" yang jatuh karena menentang kehendak semesta. Untuk bisa kembali ke tempatnya, mereka wajib melakukan kebajikan. Salah satunya kebajikan menolong manusia bumi.
Saya akan menulis tersendiri tentang "alien yang jatuh" Ini.
Menurut si Kumanthong, sosok mereka seperti anak kecil yang ditaruh didalam boneka-boneka kecil, oleh dukun dari Thailand. Si Kumanthong menyebut dukun dengan nama Himphie. Lalu boneka-boneka ini dijual kepada orang yang membutuhkan. Tugas Kumanthong ialah membantu si pembeli boneka untuk pesugihan, menarik hati customer, menggerakkan hati orang untuk mengunjungi toko dan pasti membeli sesuatu dari toko itu. Kumanthong mengatakan, mereka tidak perlu tumbal tapi perlu makanan. Beda istilah tapi sama artinya, yaitu ada yang mesti dikurbankan untuk makanan mereka.
Tiga sosok Kumanthong menjelaskan fisik mereka.
- Kumanthong pertama bocah laki-laki hanya memakai celana pendek seperti pampers.
- Kumanthong kedua telanjang dan lehernya terlilit tali pusat.
- Kumanthong ketiga perempuan dengan memakai baju dan rok yang ada talinya di pundak.
Para Kumanthong ini adalah penjelmaan dari roh bayi yang digugurkan atau keguguran dan tidak bisa menerima bahwa mereka tidak bisa hidup dengan fisik sebagai manusia. Mereka membawa rasa benci kepada ibu dan siapapun yang berperan menggugurkan mereka. Jadi, mereka belum ikhlas meninggal sebelum dilahirkan untuk mencecap kehidupan sebagai manusia. Himphie (dukun Thailand) mengoleksi jiwa-jiwa mereka dan dimasukkannya ke dalam boneka yang telah disiapkan untuk dijual atau dimaharkan.
Ayah si klien, membeli Kumanthong di Mangga Dua. Berapa harganya, si Kumanthong Ada agen penjual Kumanthong di sana. Dipikirnya, yang dimaksud memberi makanan ialah memberi sesaji ke Kumanthong, padahal, ada tumbal yang diminta.
Bagaimana si anak ini ditumbalkan? Setiap pembelian Kumanthong, si pembeli akan mendapat permen. Yang memakan permen itulah yang jadi tumbal. Kata si klien di kondisi hipnosis, ayahnya memaksa dia makan permen dan dia harus lihat anaknya benar-benar telah memakan permen tersebut. Para Kumanthong ini di Thailand dikoordinir oleh sosok gaib yang paling kuat diantara mereka. Mereka enggan menyebut nama, namun mereka mengatakan, di Indonesia mereka diasuh seorang ibu yang cantik berkebaya hijau dari laut Selatan.
Ketiga Kumanthong yang ada dalam tubuh klkien, mengambil energi kehidupan si klien melalui tukang belakang si klien. Mereka hanya sampai di situ, tidak bisa ke bagian tubuh yang lain karena si klien dilindungi oleh si alien. Padahal, bagian kepala dan jantung adalah kesukaan mereka. Dalam dialog mereka juga "lelah" Menjadi Kumanthong. Jika ada kehidupan lain mereka ingin mendapat kesempatan itu. Kumanthong ini belum paham istilah bertobat dan mohon ampun, tapi mereka mengerti tentang ikhlas. Mereka membawa kebencian yang mengakibatkan roh mereka dimanfaatkan Himphie atau dukun sebagai Kumanthong. Mereka diajak menerima kenyataan dan mengikhlaskan apa yang terjadi pada mereka. Mereka mau. Dengan teknik PKeS mereka bisa merasakan bahwa ada "rasa kasih" Menyentuh mereka. Akhirnya ketiga Kumanthong ini melihat cahaya yang selama ini tak bisa mereka lihat. Mereka masuk dalam cahaya dan pulang ke tempat yang semestinya.
Sang ibu yang mendampingi anak tak menyangka bahwa mantan suami tega melakukan hal demikian. Dan Kumanthong-kumanthong itu dibeli waktu ia masih jadi istrinya tanpa ia tahu untuk apa dibeli. Mantan suami telah menikah lagi. Dan ia bersyukur berpisah darinya. Ia bersyukur masih bisa mendapatkan kembali anaknya, tak dimakan Kumanthong-Kumanthong itu.
"Hati hati jika di rumah ada boneka dari Thailand. Jangan-jangan itu Kumanthong"
10032021
Salam sehat dan berkelimpahan
Heri Siswanto
Soul hypnotherapist:
www.herisiswanto.com
www.heriliem.com
0 komentar:
Posting Komentar