- Kesucian perkawinan yang ternoda oleh ego nafsu -
"Istri sedang mengurus perceraian serta memperjuangkan hak asuh ke 3 anak kami. Saya tidak mau perceraian ini terjadi, saya ingin agar istri saya diubah pikirannya dalam hipnoterapi ini agar tidak terjadi perceraian, saya masih sayang kepada anak-anak saya. Kasihan anak-anak kalau kami harus berpisah, mereka yang menjadi korbannya. Saya sudah bersalah, saya mengakui semua karena kesalahan yang telah saya buat, meskipun saya merasa bahwa istri saya sudah keterlaluan, memperlakukan saya dengan tidak menghargai saya sebagai suami selama ini. Dimata istri, saya merasa seperti harga diri saya sudah tidak ada, tetapi saya terima itu semua. Saya pernah selingkuh, tetapi saya sudah mengakui dan bertobat, dan kami sudah berdamai. Saya sudah berusaha untuk berubah lebih lembut, lebih memperhatikan istri dan anak-anak, dan mengakui semua kesalahan yang pernah saya lakukan. Ketika istri selalu mengungkit kesalahan yang telah saya lakukan, saya memilih diam, saya selalu mengalah atas segala sikap dan perbuatan istri yang sudah diluar kelaziman sebagai seorang istri. Istri banyak sekali bohongnya, mulai dari jam kerja, keuangan, relasi dengan teman cowok dll. Dan atas semua itu saya tetap menerima dia apa adanya, yang penting dia tidak bercerai.
Begitulah curhatan hati seorang suami, atas masalah yang sedang dihadapinya.
Dalam sesi hipnoterapi, ada sesuatu yang membuat Joko (nama samaran) merasa tidak nyaman untuk melanjutkan mengikuti proses Hipnoterapi, dia merasa sakit pada titik ajna dan pada bagian dadanya , Joko merasa seperti ada yang menekan.
Dan ketika dipandu untuk lebih rileks dan mengikuti instruksi yang diberikan, muncul entitas lain yang mengaku sebagai sosok laki-laki, yang menurut penuturannya dia bersama Joko sudah beberapa tahun. Jok mencarinya dan memintanya untuk menjadi pelindungnya. Ini dilakukan dengan sebuah ritual khusus, dengan darah hewan, dan sosok ini selalu bersamanya kemanapun dia berada. Sosok ini juga mengaku, karena kehadirannya, sering kali mengganggu Joko secara emosional, dan atas seizin Joko, entitas ini di bantu untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju tempat yang Abadi.
Dengan hati yang lebih bersih, kita dapat mengakses istrinya, dan beginilah pengakuan istrinya:
Dalam proses Hipnoterapi lanjutan, diketahui bahwa istri mengaku marah, sakit hati, merasa tertekan, karena sering dimarahi, dibentak, terkadang dipukul meskipun tidak ada luka, tidak diperhatikan, suami selingkuh, dan inilah yang merupakan awal mula munculnya rasa sakit hati dan jijik terhadap suami. Dan saya ingin bebas dari semua itu, dan satu-satunya cara adalah ingin bercerai. Saya sedang mengurus perceraian dan saya ingin mengurus hak asuh terhadap anak-anak saya, karena saya kuatir, anak-anak saya akan selalu dimarahi kalau bersama dia. Saat ini suami selalu memata-matai saya, dan saya tahu dan tidak suka, tidak suka ditanyai ini itu, seperti interogasi orang, saya sudah sangat sakit hati, kasihan anak-anak saya selalu kena marah, dibentak, kadang dipukul. Saya juga akhirnya melampiaskan kemarahan saya kepada anak-anak. Saya sudah ill-feel dengan dia, meski kami menikahnya karena cinta dan sekarang saya masih cinta dengan dia, tetapi saya mau hidup berpisah, saya mau melihat sejauh mana dia berubah. Suami saya sudah pernah berjanji untuk berubah, tetapi dia masih bersikap kasar dengan saya dan anak-anak. Rasa sakit hati ini muncul lagi, dan lebih baik jalan sendiri-sendiri dulu. Nanti lihat perubahannya, apakah benar, apakah kembali bersatu atau tidak, lihat nanti. Saat ini suami berubah belum dari hatinya yang dalam, sudah banyak kali suami mengatakan berubah bahkan berjanji berubah, tetapi pada kenyataannya sikapnya tetap kasar sama anak-anak dan saya sebagai istrinya, dia suka membentak, dengan sorotan mata yang menakutkan, suka pukul, meskipun tidak melukai, tetapi itu menyakitkan hati saya, di tambah ketika ketahuan dia selingkuh. Meskipun dia sudah mengakui semua itu, tetapi masih tetap sakit di hati saya. Setiap kalau dia marah, membentak, rasa sakit hati itu seperti muncul lagi, saya merasa terkekang sekali, saya ingin lepas dan bebas dari dia. Selama ini saya berbohong tentang jam kerja, tentang uang, tentang relasi dengan teman, itu semua saya buat karena saya sudah tidak tahan, saya tidak selingkuh seperti yang di tuduhkan kepada saya, itu hanya teman curhat saja.
Sepanjang proses Hipnoterapi, Istri tetap bersikeras untuk berpisah ingin menjalani kehidupan dengan anak-anak dulu tanpa suami. Ingin bebas dari kekangan suami. Suami memang baik dan saya mencintai dia, tetapi saya sudah terlalu sakit hati, dan ill-feel sama dia.
Wisdom therapy, beberapa saran untuk Joko atas peristiwa yang dialami:
Agar tetap sabar, memberi ruang untuk istri melakukan apa yang terbaik untuk dirinya dan anak-anak, banyak berdoa, dan mengikhlaskan apa pun yang akan terjadi dalam hubungan dengan istrinya, tetap jalin komunikasi dengan keluarga istri dan keluarganya sendiri terutama dengan orang tua, agar Joko tetap menghargai keputusan istri, dengan memberi waktu untuk istri.
Pernikahan yang suci bisa ternodai oleh pikiran, perkataan dan perbuatan manusia.
Apa yang telah dimulai, tetaplah akan diakhiri oleh manusia itu sendiri.
Ketika manusia telah mengikrarkan janji suci pada Tuhan dengan disaksikan oleh umat lainnya, maka janji itu mengikat diri manusia untuk tetap setia memupuk tali kasih dengan pasangannya sampai mau memisahkan.
Kesampingkan ego dan nafsu demi cinta yang sejati bagi pasanganmu.
Bercerai adalah pilihan setiap pribadi ketika dia tidak menemukan kedamaian dalam menjalankan bahtera rumah tangga. Karena setiap manusia punya free will, memilih bahagia atau menderita, semuanya kembali pada pilihan bebas setiap pribadi.
Note:
Selalu-lah konsisten pada pikiran, perkataan dan perbuatan untuk tetap menjadi pancara kasih Tuhan bagi pasangan dan anak-anakmu
BSD: 28/8/2023.
Salam Waras dan
Rahayu
0 komentar:
Posting Komentar