KASUS HIPNOTERAPI


KONFLIK RUMAH TANGGA


Saya kedatangan seseorang, sebut saja bernama Pak Putra (nama samaran).

Pak Putra (nama samaran) adalah seorang bapak dengan 2 anak kecil. Dia mengalami konflik besar dengan istrinya, yang menurutnya, istrinya berselingkuh dengan teman kerjanya. Pak Putra sering mendapati istrinya pulang kerja bersama laki-laki tersebut pada jam-jam tertentu, terkadang di luar jam kerja yang seharusnya. Pak Putra menuding istrinya berselingkuh, namun istrinya tidak pernah mengakuinya. Lalu secara diam-diam Pak Putra mulai memantau istrinya dan melihatnya bersama laki-laki lain. Konflik ini sering berujung pada pertengkaran besar dan selalu berakhir dengan permintaan sang istri yaitu bercerai. Pak Putra, masih ingin mempertahankan pernikahan mereka, karena dia menganggap bahwa apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia. Pak Putra tidak setuju dengan permintaan cerai tersebut dan berusaha berbagai cara agar istrinya tidak menggugat cerai.

Proses Hipnoterapi: Dalam sesi hipnoterapi, awalnya Pak Putra kesulitan masuk ke kondisi trance, seolah ada yang menghambat. Saya sebagai hipnoterapis merasakan adanya blokade kuat dan bertanya apakah ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa masuk. Pak Putra tidak mengatakan apa-apa, namun pak Putra bersedia untuk mengikuti instruksi saya sebagai Hipnoterapis, tetapi tiba-tiba ia menjerit kesakitan pada bagian kepala dan dada. Pak Putra tersentak dan terbangun. Saya bertanya apakah dia memiliki sesuatu atau semacam perlindungan diri, atau pernah melakukan ritual apa pun untuk perlindungan atau sejenisnya? Pak Putra mengakui punya semacam Kodam perlindungan diri. Saya bertanya, apakah pak Putra mau melepaskannya agar proses Hipnoterapi ini berjalan sesuai tujuan? Dengan sedikit arahan, akhirnya Pak Putra bersedia untuk melepaskan Kodam tersebut, namun tidak tahu caranya. Saya sampaikan, nanti kita akan bersama melepaskannya, yang penting pak Putra ikuti instruksi saya.
Saya memandu Pak Putra kembali memasuki kondisi trance. Meskipun ada beberapa hambatan, akhirnya Pak Putra berhasil mencapai gelombang otak Theta batas delta. Dalam kondisi ini, sosok yang menjadi pegangan Pak Putra dapat diakses, muncul dan mengaku sebagai leluhur yang sudah meninggal ratusan tahun lalu. Roh leluhur ini dimasukkan oleh om Pak Putra dengan sebuah ritual khusus untuk tujuan melindungi Pak Putra dari orang yang berniat jahat. Setelah berdialog, roh leluhur tersebut lepas dari Pak Putra dan melanjutkan perjalanan menuju Cahaya.

Mengidentifikasi Masalah Utama: Selanjutnya, ketika mengidentifikasi masalah utama, yaitu alasan mengapa Pak Putra sering bertengkar dengan istrinya dan mengapa istrinya ingin bercerai, beberapa temuan utama muncul: Sikap Kasar Pak Putra karena pengaruh dari energi kodamnya yang menambah emosi Pak Putra yang pada dasarnya keras dan meletup-letup, kedua berselingkuh juga karena energi kodam tersebut membutuhkan energi lebih, jadilah Pak Putra selingkuh dengan wanita lain yang adalah pembantunya, dan perselingkuhan ini diketahui oleh istrinya. Meskipun masalah perselingkuhan sudah diselesaikan secara damai dan saling memaafkan, namun rasa sakit hati istri sudah terlalu dalam dan terekam dalam alam pikiran bawah sadarnya, dan itulah yang menjadi pemicu, istrinya menjadi lebih sensitif, merasa suami tidak menghargainya, keberadaannya tidak dihargai oleh suami, dan tumbuh perasaan benci dan ingin menjauh dari suami. Setiap hari melihat suami, setiap saat itu pula tumbuh perasaan benci yang semakin dalam, dan sekaligus merasa tertekan, itulah sebabnya Istri sering kali curhat ke teman kerja dan memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah ketika selesai jam kerja. Secara perlahan istri mulai tidak melayani suami seperti layaknya seorang istri, mulai dari urusan rumah tangga sampai urusan tempat tidur.
Tuduhan suami tentang perselingkuhan menjadi pemicu pertengkaran hebat, sampai istri meminta bercerai karena sudah tidak tahan hidup bersama suami. Dia merasa selalu dipojokkan dan tidak dihargai.

Ketika diselesaikan dengan teknik soul to soul teraphy, jiwa istrinya memilih untuk bercerai dan hidup sendiri sambil berpikir, apakah kembali membina rumah tangga dengan suami atau perceraian adalah pilihan terbaik. Pilihan berpisah sementara adalah pilihan yang secara berulang muncul dan nampak tidak bisa dipaksakan.

Note: Pesan atau hal yang perlu kita catat dan menjadi pembelajaran dari kasus diatas adalah: Jagalah kesucian pernikahan atau perkawinan, apa yang anda telah mulai dengan memilih menikah, pertahankan. Memilih menikah dengan seseorang adalah pilihan bebas dengan segala pertimbangannya, jangan pernah salahkan siapapun atas pilihan bebas itu.
kedua, Jangan menggunakan berhala pada apapun seperti punya kodam atau semacamnya, karena energinya akan mempengaruhi emosi dan suasana jiwamu yang pada akhirnya membuat kehidupan menjadi berantakan, seperti rejeki kesehatan, keberlimpahan, dan kesejahteraan, bahkan jiwamupunn menjadi taruhannya.
Berlindunglah khanya pada kasih Nya, karena dari Tuhan Yang Maha Esa, tentu tidak ada pamrihnya.
Selesaikan apa yang telah Anda mulai di hadapan Tuhan Anda.


Salam sehat 💓💓💓

Rahayu 💓💓💓

Ternyata kecemasanku ditebengi oleh entitas halus atau introject.

 

Seorang ibu berusia 45 tahun yang belum menikah telah lama bergulat dengan kecemasan dan masalah emosional. Dua kali dia dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ), masing-masing selama tiga bulan, dan hingga kini masih mengandalkan obat penenang untuk mengatasi kecemasannya. Dari sini muncul rasa takut yang berlebihan sehingga berdampak pada kehidupannya

Dalam sesi terapi regresi, ditemukan bahwa berbagai masalah mendalam membuatnya rentan dan dipenuhi rasa bersalah. Ia tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis; orang tuanya bercerai, dan ayahnya meninggal dunia. Saat ini, ibunya juga sedang sakit keras, dan ini menambah beban emosional yang menyebabkan ketidakstabilan emosi, mudah marah, dan ketakutan yang mendalam.

Selama terapi, berbagai energi negatif yang telah membebani dirinya dinetralisir menggunakan teknik Part Therapy dan Soul chair Therapy hingga mencapai tahap Forgiveness. Namun, dalam identifikasi lebih lanjut mengungkap adanya introject yang masuk dalam dirinya 21 tahun lalu. Introject ini menambah rasa takut dalam diri klien dan muncul saat klien sakit dan takut akan dimasukkan ke RSJ. Sosok introject juga teridentifikasi dan selanjutnya dibantu lepas dari klien dan melanjutkan perjalanan ke tempat yang semestinya.

Dalam berbagai kasus Hipnoterapi, seringkali emosi negatif yang ada dalam diri klien, akibat sebuah pengalaman trauma, dapat dengan mudah ditempeli atau ditebengi oleh entitas astral (introject) yang memiliki vibe energi yang sama, dan kondisi ini akan menambah power dari emosi yang telah ada dalam diri klien. Da Jika ini tidak dilepaskan dengan cara yang benar, maka akan menjadi anchor yang selalu membimbing jiwa klien untuk terkoneksi dengan vibe yang sama. Dan tentunya ini membuat jiwa merasa tidak nyaman. Ada beberapa teknik yang dilakukan akan semuanya menjadi netral dan kembali pada posisi masing-masing.

Setelah semua energi negatif dinetralisir, klien bangun dengan perasaan lega, nyaman, dan damai. Trauma yang lama menghantui berkaitan dengan keluhan klien saat datang untuk menjalani sesi Hipnoterapi, berhasil diatasi, dan ini tentunya membawa harapan baru untuk kehidupan yang lebih harmonis bagi klien.

Salam Rahayu 💓💓💓

The Branz - BSD, 31 Mei 2024

 Panduan PKeS -


Dalam keheningan:


Sekarang, rasakan energi kasih Tuhan memancar dari jiwamu yang paling dalam. Rasa itu terasa hangat, sejuk atau menggetarkan hati. Salah satu dari rasa di atas dan ada rasa damai yang menyertainya, berarti Anda telah merasakan energi Kasih Tuhan / Semesta itu. Dari semesta rasakan Energi kasih Tuhan itu masuk dalam diri melewati kepala bagian atas, melewati leher, tulang belakang, tulang ekor, turun terus sampai telapak kaki, kemudian naik ke atas melewati lutut, naik terus ke lutut dan bertemu dengan energi Kasih Tuhan yang memancar dari dalam hatimu. Di sini, kasih Tuhan sepenuhnya ada dalam diri kita. Rasakan, kasih Tuhan itu naik ke atas melewati leher, Dahi, kepala dan sampai di kepala bagian atas. Sampai di sini pikiran, hati dan tubuh kita sepenuhnya dijaga dan dilindungi oleh energi murni Tuhan / Semesta.


Sekarang, posisikan diri kita sebagai pipa atau saluran energi Kasih Tuhan. Biarkan melalui hati, telapak tangan, dahi ataupun dari seluruh pori-pori tubuh kita energi kasih Tuhan memancar dari hati kita yang paling dalam mengalir kepada saudara dan sahabat yang kita fokuskan untuk kita PKeS. Biarkan kasih Energi Kasih Tuhan menyentuh bagian yang sakit. Mengambil residu-residu energi negative, melepaskan kekuatan gelap yang mencengkeram. Biarlah Energi kasih Tuhan membawa jiwa-jiwa alam antara yang dimanfaatkan untuk menyakiti sahabat dan saudara kita yang sakit, pulang ke dalam cahaya-Nya. Biarlah energi kasih Tuhan melindungi bagian yang sehat dari tubuh, hati maupun pikiran sahabat dan saudara kita yang kita PKeS. Di atas semua itu, biarkan jiwa kita berserah diri menjadi pipa atau saluran energi Kasih Tuhan agar cara Tuhan yang terbaik yang terjadi pada saudara dan sahabat kita yang sakit, yang kita PKeS saat ini.


(jeda/hening/diiringi music)


Syukur dan Terimakasih


Sekarang Tarik nafas Panjang.... Tahan... dan hembuskan. Kita bersyukur dan berterimaksih bahwa Tuhan Alam Semesta ini memperkenankan diri kita menjadi saluran energi kasih-Nya bagi kebaikan saudara dan sahabat kita yang sakit.


Direct Drive


Sekarang, tanamkan dalam pikiran, hati dan tubuh kita bahwa PKeS yang kita lakukan dengan tulus selalu membuahkan hal yang baik bagi yang kita



Jika Energi Kasih Nya telah dilakukan dengan baik, maka secara visual tubuh kita akan terlihat demikian, energi Kasih Nya yang memancar, buak energi kita, namun kita tetap berada dalam keheningan disertai ketulusan jiwa.

 Pancaran Kasih Energi Semesta (PKES)

Pancaran energy kasih semesta adalah teknik "menemukan Tuhan dalam segala, dan segala dalam Tuhan" sesuai dengan pengalaman batin Inigo Loyola. Dalam tulisannya, Santo Inigo menulis tentang "kontemplasi untuk mendapat cinta". Menurutnya, hanya manusia yang mempunyai pengalaman dicintai oleh Tuhan dapat membagikan kasih dan cinta Tuhan kepada sesamanya dan semesta. Kasih Tuhan dialami dalam pengalaman yang dekat dengan kehidupan sehari-hari orang tersebut. Berdasar pengalaman dikasihi tersebut, seseorang akan mengembalikan energy kasih yang dialami dan dimilikinya kepada orang lain atau semesta. Itu sebabnya Inigo mengatakan bahwa Cinta adalah kondisi menerima dan memberi dari kedua belah pihak. Pihak yang dicintai dan mencintai. Dan pancaran dari kasih ini oleh kita dipancarkan kepada siapapun dan apapun baik yang baik maupun yang jahat. Pada saat memancarkan kasih ini hanya ada kasih itu sendiri dan kepasrahan bahwa energy kasih akan bekerja.

A. Pengertian:

Pancaran Kasih energi Semesta. Yang hendak ditekankan adalah Kasih Semesta atau kasih Tuhan itu Energi. Powernya bisa kita rasakan di dalam diri kita masing-masing.

Wujud getaran energi yang dirasakan. Wujud ini terasa dalam diri Anda, sesuai dengan karakter Anda dan bagaimana Anda merasa nyaman dengan wujud energi kasih-Nya yang Ada rasakan.

a. Seperti gelombang cahaya yang memancar.

b. Seperti gelombang udara yang menyebar.

c. Seperti air sejuk yang mengalir


d. Tidak seperti apapun namun terasa memancar dalam hati.

Anda bebas memberi gambaran kasih energi-Nya ini seperti apa, namun rasa anda mesti mengenal dan merasakan bahwa yang Anda pancarkan sungguh kasih energi-Nya.

B. Posisi diri saat melakukan PKeS.

Diri adalah saluran, pipa atau sarana dari kasih energi semesta yang terpancar. Meski seolah diri kita yang memancarkan namun sesungguhnya semesta / Tuhan sendiri yang memancarkan energi kasih- Nya. Sikap kita pada saat PKeS ini hanya sumeleh, berserah diri.

C. Bagaimana Kasih energi-Nya memancar?

Pertama, bisa muncul dari diri terdalam Anda di cakra jantung atau hati Anda. Dari dalam energi-Nya memancar keluar. Jika untuk diri sendiri, alirannya memancar dari hati lalu naik ke atas sampai ujung rambut. Lalu turun lagi dari kepala, badan, tangan dan kaki. Lalu naik lagi dan berpusat kembali di hati.

Kedua, bisa muncul dari alam semesta ini. Energi itu masuk melalui cakra mahkota atau kepala kita, turun melalui tulang belakang sampai ke ujung kaki, lalu naik ke atas melewati cakra seks, naik lagi melewati cakra solar plexusya atau perut kita. Naik lagi menuju cakra jantung atau hati. Energi berputar-putar di situ. Lalu naik melewati cakra tenggorokan dan berpusat di cakra Ajna atau kening kita. Lalu, energi itu jika mengalir keluar, pintu mengalirnya adalah dari hati kita, telapak tangan dan cakra Ajna atau titik tengah kening kita.

Ketiga, gabungan dari dalam hati yang memancar dan dari semesta yang masuk. Proses masuk bisa seperti di atas, atau langsung merasakan saja di hati kasih energi-Nya sebelum terpancar keluar. Pancaran keluarnya bisa lewat kening, telapak tangan dan hati bagian tubuh kita. Atau dari setiap sudut

D. Ciri atau tanda kasih Energi-Nya yang kita rasakan.

Pertama kita merasa rileks, santai, tenang dan damai. Pikiran masuk dalam suasana rileks, santai, tenang dan damai tersebut. Kedua, fisik khususnya di hati, telapak tangan dan kepala terasa hangat, sejuk atau lembut.

 PRINSIP DASAR PKeS



Doa adalah kesempatan setiap orang masuk dalam kondisi Hipnosis, dimana gelombang otak turun dari Beta ke Alfa tetha.

Kondisi gelombang otak yang halus ini memungkinkan seseorang bisa fokus menyampaikan doa dan permohonannya pada Semesta, dan kondisi ini pula yang memungkinkan terjadinya afirmasi yang kuat dan pastinya bisa terkabul.

Dalam keheningan seperti ini, segala afirmasi dapat terjawab. Tentunya kondisi pikiran, hati dan tubuh harus selaras memasuki keheningan yang dalam dan sama-sama selaras mendaraskan apa yang ingin disampaikan.

Untuk itu, dalam setiap doa, Pikiran, hati dan tubuh yang selaras , afirmasinya akan tersampaikan pada tujuan, tentunya ada ketulusan, kepasrahan diri serta kepercayaan atau keyakinan.


Anda boleh sebut keluarga, teman, sahabat, atau siapa pun yang Anda kenal, dan selanjutnya anda sebutkan bagi jiwa-jiwa yang tidak dikenal yang meninggal karena korban bencana alam, korban peperangan, korban kecelakaan lalu lintas, korban kekerasan, korban pembunuhan, mereka yang meninggal tidak wajar (biasanya karena santet, guna-guna dan sejenisnya), mereka yang meninggal karena ditelantarkan, sakit lama. Hanya 5-10 menit saja Anda hening.


PRINSIP DASAR PKeS: Pancaran Kasih energi Ilahi


Pertama, pada saat persiapan. Ke arah mana pun Anda meminta pancaran energi-Nya Anda berpikir dengan tulus dan Anda meminta dengan segenap pikiran, hati dan tubuh Anda mendukung sepenuhnya. Kata-kataku, yakinlah 1000 persen bahwa apa yang kamu minta akan dikabulkan oleh Tuhan dan alam semesta akan memudahkan jalannya.


Kedua, ketika Anda memulai PKeS, Anda lupakan permohonan Anda. Yang ada adalah  sikap pasrah atau pasrah menjadi saluran cinta energi Tuhan dengan tulus.


Ketiga, Anda wajib merasakan kasih energi-Nya dalam diri Anda, bahwa yang terpancar, menyebar ataupun mengalir adalah benar- benar kasih-Nya.


Keempat, karena energi Kasih semesta atau Tuhan ini esensinya adalah "kasih atau cinta yang menyelamatkan", Anda pun mesti berada dalam suasana kasih ketika melakukan PKeS ini kepada siapa pun dan apa pun juga. Kepada orang yang telah melukai Anda sekalipun. Jika ada rasa selain kasih di hati Anda yang bergerak ikut mengalir, dan itu muncul sebagai bentuk ego Anda, segera switching PKeS dengan doa biasa.


Kelima, tidak ada batasan waktu bagi Anda untuk melakukan PKeS. Lakukanlah dengan setulus dan setulus mungkin. Ketika Anda merasa terbebani dan terpaksa, berarti keikhlasan dan ketulusan Anda telah beralih menjadi sebuah kewajiban. Anda tinggal menyelesaikan PKeS dan beralih ke sholat biasa.


Ke-enam, sadarilah meskipun Anda tak mengarahkan kemana arah kasih energi-Nya dan membiarkan memancar alami sesuai kehendak-Nya kemana akan memancar, tetaplah prinsip: "energy follow the mind" Bekerja. Otomatis, energi akan mengalir ke arah dimana di bagian persiapan tadi Anda memohon dan berdoa dengan keyakinan 1000 persen akan terkabul.


💓💓❄️❄️💓💓




 PERJALANAN PULANG 



Membantu jiwa melanjutkan perjalanan Pulang
Kita manusia yang masih punya tubuh fisik, tentu sangat bisa melakukan apa saja selama tubuh fisiknya sehat dan kuat.
Bagaimana dengan mereka yang tubuh fisik terbatas, sakit dan tidak memiliki tubuh fisik (kematian)?
Sudah semestinya yang sehat menolong yang sakit, dan kuat menolong yang tak berdaya, itulah bagian dari hukum Semesta.
Kali ini sharing tentang menolong jiwa-jiwa alam antara. Kematian merupakan awal dari perubahan fisik yang nyata dan tak bisa seorangpun dapat mencegahnya, dan semua yang terlahir dari rahim, pasti akan mati, karena tidak ada yang abadi, kecuali jiwa itu sendiri. Betapa baik, bejat seseorang semasa kehidupannya, ketika mati, jiwa tetap abadi.
Yang menjadi pertanyaan adalah, kalau kita mati, tubuh fisik dikuburkan dengan berbagai upacara dan menghilang lalu jiwa kemana perginya?
Tulisan dibawa ini mungkin akan memberikan kita sedikit pencerahan tentang Tubuh, Jiwa dan Roh
Untuk itu saya share penjelasan ini, yang ditulis oleh Heri Siswanto setelah menolong banyak jiwa secara spiritual dan secara teknik Hipnoterapi.
PANCARAN KASIH energy SEMESTA (PKeS)
Perasaan sebagai ekspresi Jiwa
Jiwa, secara utuh juga mempunyai independensi dengan jiwa yang menghidupi tubuh. Jiwa ini bisa disebut sebagai hati nurani, atau Sang Bijaksana. Jiwa ini dalam kesatuannya dengan tubuh bisa merasakan sakit, sedih, susah, kecewa, senang dan semua perasaan yang muncul karena pengalaman hidup manusia. Sama seperti tubuh, perasaan-perasaan ini juga hidup dan bisa diajak berkomunikasi.
Luka batin karena jiwa terluka terekspresi dari perasaan-perasaan yang negative seperti rasa marah, kecewa, takut, sedih dan semisalnya. Perasaan-perasaan yang terluka tersebut bisa diajak berkomunikasi untuk mengetahui penyebab maupun cara bagaimana menyembuhkannya. Begitu juga perasaan yang sifatnya positif bisa diajak dialog sebagai gambaran ekspresi jiwa yang positif. Proses komunikasi dengan jiwa dalam perasaan ini dikenal dengan istilah “soul talk”.
Roh, jatidiri Sejati
Roh adalah jatidiri manusia yang agung yang membuatnya selalu terkoneksi dengan Sang Pencipta atau semesta. Jiwa manusia ketika manusia meninggal, pada akhirnya kembali menyatu dalam Roh dan membawa memori-memori kehidupan manusia dalam kesatuannya dengan Roh tersebut. Roh inilah yang memampukan manusia mempunyai spiritualitas atau kemampuan internal berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya Rohani. Jiwa dalam Roh ini yang mempunyai kemampuan tak terbatas melampaui ruang dan waktu, yang memampukan manusia bisa mengingat dan selalu terdorong untuk kembali pada pribadinya yang agung dan luhur. Meski llmu, ajaran, doktrin manusia bisa membuat manusia terkungkung pada nilai-nilai dogmatis, namun pada hakikatnya, Roh melampaui nilai nilai dogmatis tersebut. Secara energy, Roh adalah entitas tinggi yang memungkinkan manusia menghayati, melakoni kehidupannya dalam perspektif Rohani. Dalam teknik-teknik penyembuhan mental, psikis maupun fisik karena faktor2 psikis, penyembuhan dalam Roh ini terwujud dalam apa yang disebut sebagai Divine healing atau PKeS (pancaran Kasih energy Semesta). Secara umum Divine healing ini universal. Namun tekniknya sering kali . bersimbiosis dengan keyakinan agama seseorang. Sikap yang harus dimiliki dalam Divine healing ialah Diri manusia hanya pasrah, sumeleh memposisikan diri sebagai sarana Tuhan atau semesta dan membiarkan Tuhan bekerja dalam proses tersebut.
2. PANCARAN KASIH energy SEMESTA (PKeS)
Pancaran energy kasih semesta adalah teknik “menemukan Tuhan dalam segala, dan segala dalam Tuhan”
Hanya manusia yang mempunyai pengalaman dicintai oleh Tuhan dapat membagikan kasih dan cinta Tuhan kepada sesamanya dan semesta. Kasih Tuhan dialami dalam pengalaman yang dekat dengan kehidupan sehari-hari orang tersebut. Berdasar pengalaman dikasihi tersebut, seseorang akan mengembalikan energy kasih yang dialami dan dimilikinya kepada orang lain atau semesta. Itu sebabnya Inigo mengatakan bahwa Cinta adalah kondisi menerima dan memberi dari kedua belah pihak. Pihak yang dicintai dan mencintai. Dan pancaran dari kasih ini oleh kita dipancarkan kepada siapa pun dan apa pun baik yang baik maupun yang jahat. Pada saat memancarkan kasih ini hanya ada kasih itu sendiri dan kepasrahan bahwa energy kasih akan bekerja.
Tahapan memancarkan Kasih
• Doa / memikirkan hal sesuai tujuan memancarkan Kasih Semesta
• Pengaktifan jalan energy kasih (optional)
• Relaksasi masuk ke gelombang otak Alfa-teta
• Merasakan energy Tuhan:
Setelah kondisi diri rileks di gelombang otak alfa-teta, ijinkan Tuhan/ semesta MENGALIRKAN kasih Nya dalam diri. Pusatkan aliran kasih-Nya di hati atau cakra jantung, yang terus merayap dan menyebar di seluruh tubuh.
Ciri-ciri dasar kita merasakan energy Tuhan / semesta adalah:
1. Hati / cakra jantung terasa hangat.
2. Secara keseluruhan diri merasa lebih damai.
3. Ada kepasrahan tulus dalam menerima kasih Tuhan dan tidak mengharapkan apapun selain kasih Nya itu melingkupi diri seutuhnya.
• Mengalirkan Energi kasih Semesta sesuai dengan tujuan dan harapan.
Setelah kasih Tuhan kita rasakan, selanjutnya kita memancarkan kasih Tuhan dari dalam hati lewat jantung yang mengalir ke telapak tangan. Setelah itu imajinasikan dan rasakan energy Ilahi/ semesta yang keluar hati atau dari telapak tangan. Energi Tuhan mengalir seiring dengan gambaran dalam pikiran dan mata hati, atau bisa juga dengan tangan bergerak seperti membuat benteng. Dalam teknik ini lepaskan pikiran bahwa diri sendiri mengalirkan energy atau bertanya ini energy Tuhan atau bukan. Mengalir saja seiring gerakan hati dan dengan sikap yang sumeleh.
Teknik sederhana ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kuncinya:
a. Yakin pada Tuhan. Dengan nama apa anda menyebut Tuhan, semua oke.
b. Sumeleh atau pasrahkan semua pada Tuhan yang bekerja. Kita hanya pipa atau saluran saja.
c. Dalam pikiran, jiwa dan tubuh diri memancarkan kasih bukan karena kekuatan kita tetapi karena Tuhan mengasihi. Jadi pada saat memancarkan energy kasih kepada terutama yang telah menyakiti, kita tidak boleh memikirkan rasa benci, amarah dan jengkel meski kita terluka. Hanya energy kasih Tuhan dan semesta yang terpancar.
• Syukur dan terima kasih.

Y. Heri Siswanto


 SETIAP YANG TERLAHIR AKAN MUSNAH, 

YANG TERPERCIK SEKALU ABADI...


Dalam sebuah diskusi tentang Arwah atau jiwa manusia, terutama arwah atau jiwa yang masih gentayangan, apakah bisa dibantu untuk melanjutkan perjalanan masuk ke dalam cahaya?
Ada yang mengatakan tidak bisa dan tak seorang pun bisa membantu jiwa masuk ke dalam cahaya, kalau ada yang mengatakan bisa itu hanya ilusi....

Saya tidak paham pendapat ini apakah karena pengalaman pribadi tidak bisa melakukannya atau hanya persepsi saja?

Saya jadi ingin sharing sedikit pengalaman pribadi saya ketika mendampingi Heri Siswanto yang secara khusus juga dianugerahi gift mengajarkan teknik PKeS untuk bisa membantu jiwa2 untuk dapat melanjutkan perjalanan jiwa menuju Cahaya.

Sharing spiritualnya selalu terkonfirmasi ketika ada sesi hipnoterapi dengan klien yang tidak dikenal dan tidak ada hubungan satu klien dengan klien lainnya. - teknik inilah yang akhirnya saya praktekkan jika bertemu dengan jiwa2 yang nebeng dalam masalah klien-klien saya.

Beliau sudah melakukan berbagai cara untuk bisa menolong jiwa2 alam antara, dan bahkan Beliau mencoba sharing pengalamannya, agar semakin banyak orang yang mau dengan tulus ikut terlibat dalam pelayanan ini. Karena berdasarkan pengalaman spiritualnya, Beliau melihat banyak jiwa, dan bahkan bisa berkomunikasi dengan jiwa-jiwa itu, ada yang dengan rupa yang sangat buruk korban kecelakaan, dan berbagai kecelakaan lain, dan ada yang karena sakit, ada juga korban dipekerjakan oleh kuasa kegelapan, dimanfaatkan untuk menyakiti manusia lain dan sebagainya. Jumlah mereka melebihi jumlah penduduk Bumi.
Bayangkan korban perang dunia pertama, juga masih sangat banyak, korban bencana alam, korban kecelakaan, korban pembunuhan, korban bunuh diri, korban terjebak dalam susuk atau Media lainnya, korban aborsi dan lain sebagainya.
Beliau dengan giftnya, bisa meng- ON atau OFF kan mata batin nya untuk bisa terkoneksi dengan jiwa2 alam antara. Beliau tidak memerlukan waktu atau tempat khusus untuk meng on atau off kan indra ke 6 nya. Bahkan kapan saja dan dimana saja Beliau bisa melakukannya, bahkan sambil beraktivitas berkendara juga sering dilakukannya. Jiwa yang secara sadar mengadakan perjanjian khusus dengan kuasa kegelapan, tidak bisa dibantu, karena mereka harus membayar apa yang telah nikmati, namun ada kasus khusus perkecualian, (mungkin sudah waktunya pulang menurut semesta) 💓...sehingga diizinkan oleh Sang Sumber.
Oleh karena itu, Beliau selalu melakukannya dalam keheningan dan tidak pernah mau sharing secara terang-terangan tentang gift ini pada siapapun, selain pada saya sebagai murid kesayangannya 💓🤩🥰😍 ini bertujuan untuk menjaga hati tetap tenang juga menghindari serangan bagi mereka yang merasa tersaingi atau melakukan test energi😢✌️ karena pernah beberapa kali terjadi. Bahkan Beliau melakukannya tanpa diminta, misalnya bertemu dengan seorang teman, atau membaca FB seseorang, dan jiwa tersebut bisa terkoneksi dan minta dibantu, itupun Beliau melakukannya tanpa harus memberitahu. Pernah beberapa kali Beliau melihat bahwa keluarga yang telah meninggal dunia masih "tersesat" di alam ini, Beliau membantu jiwa itu untuk mengikhlaskan semuanya, dan pulang melanjutkan perjalanan jiwa tentunya ke alam cahaya.
Beberapa kali Beliau sharing telah masuk ke alam cahaya yang namanya Arupa Datu (maaf kalau tulisannya salah), ruang hampa hanya ada cahaya putih yang memberi kedamaian hati, semuanya sama di alam itu, dan Beliau tidak ingin kembali, namun ini ada cerita lainnya... mungkin suatu ketika akan saya share jika semesta mengizinkan. Maaf, saya bukanlah seorang penulis, jadi tulisannya agak lompat-lompat. 🫢😁
Suatu ketika akan saya share perjalanan spiritualnya yang menurutku banyak membantu kita bisa memahami alam lain dan terutama yang berhubungan dengan jiwa2..... Semoga semesta mendukungnya 💓💓💓

Suatu ketika pada saat Beliau berdoa untuk jiwa2, dan hendak ingin mengadakan workshop untuk misi menolong jiwa-jiwa pertama kali, tiba2 dia mengatakan, bahwa ada teknik yang diberi nama PKeS, (ini istilah Beliau untuk bisa membahasakan pada banyak orang agar mereka dapat ikut berpartisipasi menolong jiwa2 itu) karena tidak semua orang tahu betapa banyak jiwa yang tersesat dialam ini dengan 1001 alasan kemelekatan jiwa sehubungan dengan keduniawian.
Beliau mendapat bisikan bahwa istilah ini sangat cocok untuk workshop nya... maka akhirnya Beliau memberi nama teknik PKeS.

Setelah workshop pertama, kemudian diadakan Mentoring melalui Wa group dan banyak orang yang berminat dan join untuk benar2 mau menjadi penolong mereka yang kesepian, terabaikan, tersisihkan, terlupakan, miskin dlsbnya yaitu jiwa2 alam antara. Kebetulan waktu itu menjelang Covid dan semuanya melalui Zoom.

Teknik ini powerful, baik bagi mereka yang juga diberi gift tetapi tidak tahu menggunakannya, karena berjumpa dengan beberapa orang yang punya gift yang sama, yaitu bisa melihat jiwa2. Pada umumnya mereka menggunakan gift merekan untuk menerawang, "mengusir" dengan tujuan membersihkan tempat, dlsbnya dan ada juga yang justru menutup indra ke 6 mereka karena merasa terganggu oleh karenanya. Bahkan ada yang menjadi dukun karena gift tersebut. Kebanyakan dari mereka punya persepsi bahwa ketika jiwa menampakkan diri, mereka justru menganggap bahwa jiwa2 itu mengganggu, padahal sebenarnya mereka muncul karena mereka tahu bahwa orang yang mereka tampaki adalah bisa melihat diri mereka, dan mereka ingin dibantu, cuman gak bisa mengatakannya, karena manusia tidak membuka interaksi *rasa atau bathin* untuk berdialog dengan mereka.

Beberapa kali membantu anak2 yang diberi gift dengan diajarkan teknik PKeS (menjadikan diri sebagai pipa Pancaran Kasih energi Semesta) tentu dengan beberapa syarat.Syaratnya niatan tulus.Diajarkan beberapa tahap:

1. Si indigo ini berdoa biasa yang sering dilakukan ketika melihat arwah atau jiwa, berdoa dengan khusuk dengan keyakinan, lalu jiwa itu menghilang dan tidak pernah muncul lagi. Selalu berdoa jika ditampaki, begitulah seterusnya dilakukannya ketika terkoneksi dengan jiwa-jiwa malang itu.

2. Meminjamkan rasa seperti sharing pengalaman Pak Herwiratno dalam bukunya yang berjudul MATI TAK BERARTI PERGI. Buku tersebut sudah banyak membantu orang untuk memahami dunia arwah dan kalau Anda ingin tahu kemanakah jiwa setelah kematian, Anda mesti baca buku tersebut, ada 33 kisah yang dituliskan oleh beliau. Beliau adalah kakak Kelas Beliau disebuah sekolah. Kalau ingin memiliki buku ini, bisa inbox agar bisa saya share kontak personnya, kebetulan punya dan pernah pesan beberapa buku untuk keluarga.
Bagi Anda yang gak percaya, tidak apa, ini namanya belum waktunya untuk memahami dunia pe-rarwahan dan atau alam gaib atau apapun istilahnya.

Dalam praktek cara doa kedua ini, sharing mereka bahwa melihat banyak jiwa yang muncul dan terus menghilang, dan ketika rasa berubah, tak ada yang terkoneksi lagi. Ada sharing lain, ketika meminjamkan rasa bagi jiwa, mereka muncul dan tersenyum lalu menghilang, cahayanya muncul tidak begitu besar.

3. Lalu kita praktekkan cara yang ketiga yaitu PKeS. Tekhnik ini terlebih dahulu sudah dijelaskan term and kodisinya, yaitu ada ketulusan saja. Meniatkan untuk jiwa2; boleh sebut nama dan tetap mengatakan untuk jiwa siapa saja yang dikenal maupun tidak dikenal untuk dapat melanjutkan perjalanan pulang masuk melalui Cahaya. Setelah dilakukan bersama, kurang lebih 10 menitan.

Pada saat Sharing, bagi mereka menjadi begitu menakjubkan. Sharing Mereka, bahwa mereka melihat cahaya yang sangat besar dan sangat banyak jiwa yang datang dan masuk dalam cahaya itu, sampai tak terhitung jumlahnya. Cahaya itu sangat menyejukkan, dan terasa sangat nyaman. Ada keluarga yang muncul, dan ada orang-orang yang dikenal sudah meninggal lama, mereka tersenyum dan setelah itu masuk dalam cahaya, dan ada juga yang melabaikan tangan dengan sumringah, menundukkan kepala sebahain5anda terimakasih lalu masuk dalam cahaya.

Iji adalah sharing yang menakjubkan, karena mereka melihat Cahaya dan banya jiwa yang tiba2 muncul dan seperti berebut masuk dalam cahaya itu. Si indigo ini mengatakan, bahwa cara ini begitu powerful, hanya duduk diam dengan hati yang hening dengan niatan tulus, hanya berserah (sumeleh) tanpa berkata apa pun dan dengan seluruh diri yang rileks.

Rata-rata setelah berdoa dengan teknik yang ditawarkan untuk jiwa2, sharing dari mereka bahwa teknik ini sangat membantu mereka bisa menolong jiwa2 di alam antara, dan mereka melihat sendiri betapa banyak jiwa yang tertolong, baik yang berada di sekitar, bahkan jiwa yang tidak dikenal entah dari mana bisa terjangkau dan melanjutkan perjalanan menuju Cahaya. Mereka juga sharing, ada jiwa yang senyum bahagia dan melambaikan tangan tanda terima kasih ada wajah yang bercahaya ketika masuk dalam cahaya itu.

**Note, tidak semua orang yang merasa Indigo bisa melakukannya jika persyaratan utama tidak diutamakan, yaitu KETULUSAN HATI.😇😇😇

Mengapa kita harus menolong mereka (orang yang telah meninggal dunia?
Tunggu sharing berikutnya ya.... 😊😊

Biar tidak terlalu panjang bacanya.... karena ini saja sudah panjang 😁😁😁