Saya kedatangan seseorang, sebut saja bernama Pak Putra (nama samaran).
Pak Putra (nama samaran) adalah seorang bapak dengan 2 anak kecil. Dia mengalami konflik besar dengan istrinya, yang menurutnya, istrinya berselingkuh dengan teman kerjanya. Pak Putra sering mendapati istrinya pulang kerja bersama laki-laki tersebut pada jam-jam tertentu, terkadang di luar jam kerja yang seharusnya. Pak Putra menuding istrinya berselingkuh, namun istrinya tidak pernah mengakuinya. Lalu secara diam-diam Pak Putra mulai memantau istrinya dan melihatnya bersama laki-laki lain. Konflik ini sering berujung pada pertengkaran besar dan selalu berakhir dengan permintaan sang istri yaitu bercerai. Pak Putra, masih ingin mempertahankan pernikahan mereka, karena dia menganggap bahwa apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia. Pak Putra tidak setuju dengan permintaan cerai tersebut dan berusaha berbagai cara agar istrinya tidak menggugat cerai.
Proses Hipnoterapi: Dalam sesi hipnoterapi, awalnya Pak Putra kesulitan masuk ke kondisi trance, seolah ada yang menghambat. Saya sebagai hipnoterapis merasakan adanya blokade kuat dan bertanya apakah ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa masuk. Pak Putra tidak mengatakan apa-apa, namun pak Putra bersedia untuk mengikuti instruksi saya sebagai Hipnoterapis, tetapi tiba-tiba ia menjerit kesakitan pada bagian kepala dan dada. Pak Putra tersentak dan terbangun. Saya bertanya apakah dia memiliki sesuatu atau semacam perlindungan diri, atau pernah melakukan ritual apa pun untuk perlindungan atau sejenisnya? Pak Putra mengakui punya semacam Kodam perlindungan diri. Saya bertanya, apakah pak Putra mau melepaskannya agar proses Hipnoterapi ini berjalan sesuai tujuan? Dengan sedikit arahan, akhirnya Pak Putra bersedia untuk melepaskan Kodam tersebut, namun tidak tahu caranya. Saya sampaikan, nanti kita akan bersama melepaskannya, yang penting pak Putra ikuti instruksi saya.
Saya memandu Pak Putra kembali memasuki kondisi trance. Meskipun ada beberapa hambatan, akhirnya Pak Putra berhasil mencapai gelombang otak Theta batas delta. Dalam kondisi ini, sosok yang menjadi pegangan Pak Putra dapat diakses, muncul dan mengaku sebagai leluhur yang sudah meninggal ratusan tahun lalu. Roh leluhur ini dimasukkan oleh om Pak Putra dengan sebuah ritual khusus untuk tujuan melindungi Pak Putra dari orang yang berniat jahat. Setelah berdialog, roh leluhur tersebut lepas dari Pak Putra dan melanjutkan perjalanan menuju Cahaya.
Mengidentifikasi Masalah Utama: Selanjutnya, ketika mengidentifikasi masalah utama, yaitu alasan mengapa Pak Putra sering bertengkar dengan istrinya dan mengapa istrinya ingin bercerai, beberapa temuan utama muncul: Sikap Kasar Pak Putra karena pengaruh dari energi kodamnya yang menambah emosi Pak Putra yang pada dasarnya keras dan meletup-letup, kedua berselingkuh juga karena energi kodam tersebut membutuhkan energi lebih, jadilah Pak Putra selingkuh dengan wanita lain yang adalah pembantunya, dan perselingkuhan ini diketahui oleh istrinya. Meskipun masalah perselingkuhan sudah diselesaikan secara damai dan saling memaafkan, namun rasa sakit hati istri sudah terlalu dalam dan terekam dalam alam pikiran bawah sadarnya, dan itulah yang menjadi pemicu, istrinya menjadi lebih sensitif, merasa suami tidak menghargainya, keberadaannya tidak dihargai oleh suami, dan tumbuh perasaan benci dan ingin menjauh dari suami. Setiap hari melihat suami, setiap saat itu pula tumbuh perasaan benci yang semakin dalam, dan sekaligus merasa tertekan, itulah sebabnya Istri sering kali curhat ke teman kerja dan memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah ketika selesai jam kerja. Secara perlahan istri mulai tidak melayani suami seperti layaknya seorang istri, mulai dari urusan rumah tangga sampai urusan tempat tidur.
Tuduhan suami tentang perselingkuhan menjadi pemicu pertengkaran hebat, sampai istri meminta bercerai karena sudah tidak tahan hidup bersama suami. Dia merasa selalu dipojokkan dan tidak dihargai.
Ketika diselesaikan dengan teknik soul to soul teraphy, jiwa istrinya memilih untuk bercerai dan hidup sendiri sambil berpikir, apakah kembali membina rumah tangga dengan suami atau perceraian adalah pilihan terbaik. Pilihan berpisah sementara adalah pilihan yang secara berulang muncul dan nampak tidak bisa dipaksakan.
Note: Pesan atau hal yang perlu kita catat dan menjadi pembelajaran dari kasus diatas adalah: Jagalah kesucian pernikahan atau perkawinan, apa yang anda telah mulai dengan memilih menikah, pertahankan. Memilih menikah dengan seseorang adalah pilihan bebas dengan segala pertimbangannya, jangan pernah salahkan siapapun atas pilihan bebas itu.
kedua, Jangan menggunakan berhala pada apapun seperti punya kodam atau semacamnya, karena energinya akan mempengaruhi emosi dan suasana jiwamu yang pada akhirnya membuat kehidupan menjadi berantakan, seperti rejeki kesehatan, keberlimpahan, dan kesejahteraan, bahkan jiwamupunn menjadi taruhannya.
Berlindunglah khanya pada kasih Nya, karena dari Tuhan Yang Maha Esa, tentu tidak ada pamrihnya.
Selesaikan apa yang telah Anda mulai di hadapan Tuhan Anda.
Salam sehat 💓💓💓
Rahayu 💓💓💓